Minggu, 20 September 2020

Langkah ku

 

Semua yang kita lalui, semua yang kita pilih akan ada konsekuensi tersendiri.

 

Tidak akan ada sebuah pelajaran jika kita tidak berani mencoba ataupun memulai segala sesutu.

 

Apapun konsekuensi dari apa yang telah kita pilih di awal harus kita terima, karena menentukan pilihan itu sangat mudah yang susah adalah bertahan dengan pilihan itu sendiri.

 

Tidak ada penyesalan di awal, maka sebelum memilih pikirkan setiap konsekuensi dari setiap pilihan yang ada. Pilihlah sesuatu dengan bijak, jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Terutama memilih pasangan hidup kita kelak, jangan sampai kita salah memilih pasangan. Karena penikahan itu adalah ibadah terlama dan paling mulia.

 

Hufh, melenceng nih jadinya heheheeh.

 

Guys, aku pribadi sangat sulit menentukan suatu keputusan. Jika harus memilih anatara jauh dari keluarga atau mencari banyak pelajaran dan pengalaman, aku akan memilih dekat dengan keluarga dan mencari banyak pengalaman disana.

 

Namun keadaan menuntutku untuk terus jauh dari keluarga, mencari jati diri yang sebenarnya. Belajar menjadi wanita yang tangguh dan pemberani adalah ingin ku sejak dulu.

 

Dulu aku tidak seberani itu, aku takut melangkah jauh dari rumahku. Rasa takut akan hal-hal yang sebetulnya aku bisa mengatasi dengan menyentuh dunia itu sendiri, dan membuktikan pada diriku jika di luar sana tidak semenakutkan itu.

 

Memaksa untuk pergi jauh dari rumah adalah awal dari aku sedikit menjauh dari rumah  tempat kenyamanan ku. Aku takut? Ya sangat takut, tapi aku selalu ingin berbeda dari yang lain.

 

Sedih? Ya jelas aku sangat sedih karena akan sangat jarang bertemu kedua orangtuaku. Tapi demi sebuah rasa penasaran dan melawan rasa takutku akan dunia luar aku mencobanya.

 

Suasana yang mungkin nanti akan asing bagiku, namun suatu saat akan menjadi suasana yang paling biasa bagiku. Jauh dari orang tua dan adik-adik tersayang adalah sebuah hal yang paling aku tidak suka. Namun, ini adalah pilihanku. Aku harus bertanggung jawab dengan apa yang telah aku pilih di awal.

 

Bertemu dengan mereka hanya satu tahun sekali itu kadang membuat aku stres, tapi itulah konsekuensi dari apa yang telah aku pilih.

 

Coba dulu aku tidak mengambil keputusan untuk pergi jauh, mungkin aku tidak bisa setangguh ini dalam menjalani kehidupan ku. Mungkin aku hanya akan menemukan pengalaman yang biasa saja, bertemu dengan orang yang sama itu-itu saja.

 

Rasa iri kepada orang lain yang bisa dekat dengan keluarga mereka selalu mengusik diriku dan pikiranku ketika rindu melanda, tapi aku tidak bisa memanjakan itu semua. Sebuah perjuangan yang cukup berat sehingga aku bisa sampai disini.

 

Hiruk piruk ibu kota yang dulu sangat nggan aku rasakan kini aku rasakan. Aku tidak berniat berada di sini, aku hanya mengikuti apa yang hatiku pilih. Dan akhirnya merasakan bagaimana rasanya hidup di ibu kota yang cukup gersang.

 

Mempunyai banyak tanggung jawab disini membuat aku berpikir berkali-kali untuk berhenti melangkah dan terus melangkah.

 

 So, untuk kalian yang jauh dari keluarga tetap semangat ya. Kalian hebat bisa melangkah sampai ke titik ini.

 

 

Sabtu, 19 September 2020

Surat Cinta Dariku

 To : You

From : Me

 




Aku tidak pernah tau sampai kapan rasa ini akan berakhir, setiap kali aku melihatmu semua ini terasa menyakitkan bagiku.

 

Aku selalu berusaha ingin menghilangkan semua rasa ini, namun pada akhirnya aku akan kembali dengan pilihaku.

 

Mungkin kelak, aku akan menemukan goresan ini kembali jika aku telah menemukan semua kebahagian yang sesungguhnya.

 

Aku sangat bahagia bisa mencintaimu sampai saat ini, jika saja aku tau caranya agar aku bisa melupakan semua tentang rasa ini aku ingin melakukan itu.

 

Aku ingin rasa ini hilang, aku juga ingin membuka hati untuk laki-laki lain. Tapi, aku tidak bisa menemukan laki-laki yang bisa memahamiku seperti kamu memahamiku.

 

Mengenal laki-laki yang memang sayang dan cinta terhadapku adalah hal yang sedang aku lakukan, aku belajar mengenal laki-laki lain dengan harapan dia bisa menjadi bagian dari keluargaku nantinya.

 

Aku mencari laki-laki yang akan menjadikanku istrinya di kemudian hari, bukan laki-laki yang hanya mempermainkan perasaanku saja.

 

Andai aku bisa mengulang waktu, aku tidak ingin ingat tentang rasa cintaku padamu sedikitpun. Aku ingin melupakan semua itu.

 

Aku ingin kita hanya saling mengenal saja, aku tau jika semua ini adalah salahku yang terlalu terobsesi untuk mencintaimu setiap harinya.

 

Padahal sebuah penolakan telah aku terima saat itu, rasa sakit telah aku rasakan untuk kesekian kalinya. Mencintai tanpa di cintai adalah hal yang paling bodoh yang aku lakukan saat ini.

 

Tapi, aku hanya ingin kau tau jika aku masih sangat mencintaimu sampai saat ini. Dengan sadar aku ingin kamu tau jika aku pernah mecintaimu sampai detik ini.

 

Aku tau jarak dan waktu telah memisahkan kita, aku tau aku mungkin tidak akan ada kesempatan untuk menjadi bagian dari keluargamu, aku tau aku bukanlah kriteria yang pas untukmu, aku tau jika aku tidak cukup cantik untuk bersanding denganmu.

 

Terimakasih telah membiarkan aku untuk tetap mencintaimu sampai saat ini, terimakasih engkau telah memberikan waktu luangmu untukku.

 

Terimakasih atas apa yang telah kamu berikan selama ini, mungkin aku yang salah mengira.

 

Kamu hanya ingin memberiku sebuah perhatian sebagaimana mestinya seorang sahabat, namun aku menyalah artikan semua itu sejak awal.

 

Iya kamu benar, jika kita berjodoh Allah pasti akan permudah jalannya. Namun jika tidak pastinya Allah sudah siapkan yang terbaik untuk kita nantinya.

 

“Seberapa dekat aku dengan laki-laki lain dalam benakku selalu terbesit namamu.”

 

Aku tau ini salah, tapi aku sudah mencoba melupakan rasa ini namun pada akhirnya aku tetap tidak bisa.

 

Semoga surat ini akan sampai padamu di waktu yang tepat.

 

 

LUKAKU

Andai saja aku bisa memutar waktu, aku tidak ingin terlahir ke dunia ini. menjadi anak pertama sekaligus kaka dari kedua adikku adalah hal y...