Jumat, 17 April 2020

01 cinta dipenghujung waktu ( part 1 )

Part 1


CINTA DIPENGHUJUNG WAKTU 




Selalu ada cerita didalam sebuah kehidupan, cerita sebuah perjalanan, cerita sebuah cinta dan sebuah derita. Anisa Azkiya adalah gadis yang sangat cantik dan cerdas, banyak sekali laki-laki yang terpesona akan kecantikan yang ia miliki saat itu. Dia bersekolah di sebuah sekolah ternama yang ada di jakarta, selain parasnya yang cantik dia juga selalu menadapatkan peringkat pertama di kelasnya dan selalu menjadi juara umum disetiap tahunnya. Tak jarang ada laki-laki yang mendekatinya ketika dia sedang duduk sendiri di depan kelasnya ataupun di kantin sekolah, mereka mendekati Anisa dengan modus ingin belajar atau hanya ingin sekedar menemani. Tapi sayangnya usaha mereka selalu saja gagal karena Anisa selalu bersikeras menolak, karena dia tidak ingin jatuh cinta sebelum waktunya. Dia ingin menjaga cinta yang ia miliki sampai waktu yang tepat untuk memberikan cinta itu unuk seseorang yang sudah berhak menerimanya. 


Libur semesterpun berlangsung, Anisa tak memiliki teman untuk ia ajak berlibur karena dia hanya berteman dengan buku setiap harinya, bisa dibilang Anisa adalah seorang wanita yang sangat sulit bersosialisasi, mungkin sangat menyedihkan mendengarnya tapi Anisa punya cara tersendiri untuk menemukan kebahagiaanya. Selama libur sekolah Anisa hanya diam di rumah dan membantu orangtuanya membereskan rumah, dia hanya sesekali keluar hanya untuk melihat sekeliling taman perumahan. Saat Anisa sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang menegurnya “hai, kamu yang pake kerudung biru!” tapi Anisa tak segera berbalik karena pada saat itu bukan hanya dia yang memakai kerudung berwarna biru. Akhirnya orang yang memanggilnya belari dan memberhentikan langkah kaki Anisa. Dan percakapanpun di mulai dari saat itu. Mereka bercakap cukup lama karena hari sudah larut Anisa pamit untuk pulang dan dari sana Anisa merasa ada sesuatu yang berbeda, dia merasa senang berbincang dengan laki-laki ditaman tadi, padahal itu adalah kali pertama mereka bertemu dan berbincang. Saat tiba di rumah Anisa betanya kepada ibunya tentang laki-laki yang iya temui di taman tadi, dan ternyata dia adalah tetangga rumahnya, hanya terselang 3 rumah dari tempat tinggalnya. Dari sana Anisa mulai sering pergi ketaman dengan berharap berjumpa lagi dengan laki-laki itu tapi sayang sekali sampai akhir libur sekolah Anisa tak pernah bertemu lagi dengannya. Anisa merasa sedikit kesal tapi semua itu hanya berlangsung beberapa saat sajah karena kegitan sekolah mulai menumpuk kembali dan ia tak ada waktu untuk memikirkan hal yang tak penting.

Hari senin upacara bendera seperti biasa tapi hari itu Anisa merasa badannya tak enak dan kepalanya sedikit pusing dan tanpa sadar dia tergeletak di lapangan upacara, semua orang langsung tertuju padanya dan para PMR langsung membawanya ke ruang UKS. Saat Anisa tersadar dia sudah berada di ruang UKS dia bertanya kenapa aku berada disini, dan dokter  yang memeriksanya berkata “ kamu melewatkan sarapan pagi ya ?” dan Anisa hanya tersenyum lalu berkata “ iya dok, tadi saya terburu-buru untuk berangkat jadi belum sempat saya memakan sarapan yang saya bawa”. “ ya sudah kamu boleh kembali ke kelasmu setelah pusingnya hilang ya.” Dan Anisa pun kembali memejamkan matanya, dia merasa ada yang aneh dengan badannya, karena tak biasanya dia sampai pingsan saat upacara. Bel istirahatpun berbunyi dan Anisa masih pada posisinya dia masih terlentang di temapt tidur dan hal yang tak terdugapun terjadi, kalian bisa membayangkan seorang wanita cantik dan pintar sakit bagaiman perasaan para penggemarnya mereka pasti sangat khawatir. Mendadak UKS ramai dengan orang-orang ada yang membawakannya bunga, makanan, kue, roti, susu dan masih banyak lagi lainnya. Untung saja pintu UKS bisa di kunci kalau tidak berapa banyak orang yang akan masuk dan menggangu Anisa dan beratanya-tanya kepadanya.

Setelah kejadian senin pagi itu Anisa lebih berhati-hati untuk tidak meninggal sarapan paginya. Padahal dia hanya tidak mengikuti pelajaran di hari senin tapi mejanya penuh dengan bingkisan seperti orang yang baru datang dari mana saja, Anisa hanya tersenyum kepada semua orang yang melihatnya. Anisa sedikit kesal hari itu karena dia membawa sepeda motor dan tidak di jemput oleh supirnya dan dia harus membawa banyak barang dari teman-temannya, tapi kekesalan itu tiba-tiba berubah menjadi berbunga-bunga. Di saat Anisa sedang merapikan mejanya ada seorang guru dengan membawa murid baru di belakangnya ya dia adalah laki-laki yang dia temui di taman, dia bernama Faizal rahman. Anisa tak pernah menyangka dia akan satu sekolah dengan laki-laki itu. Saat faizal memperkenalkan dirinya Anisa tersipu malu karena dia merasa bahwa wajahnya telah memerah karena terlalu bahagia. Dan apa yang terjadi Faizal duduk di meja depan Anisa karena hanya kursi itu yang kosong dan itu membuat Anisa semakin canggung, tapi Faizal segera mencairkan suasana dia kembali menegur Anisa. “ Anisa, kamu sekolah di sini juga?”
“ iya aku sekolah di sini, soalnya lebih dekat dan aksesnya lebih mudah kalo naik kendaraan umum” ( Anisa )
“ oh gth ya, nanti pulang bareng boleh ?” ( Faizal )
“ kayanya ngga bisa deh, maaf ya soalnya aku bawa motor dan aku harus bawa barang banyak.” ( Anisa )
“ oh gth ya sudah aku yang bawa motornya, kamu bawa barang-barangnya gimna?” ( Faizal )
Belum sempat Anisa menjawab teman sebangkunya langsung menjawab “ boleh tuh Faizal kasian juga kan Anisa pasti kerepotan bawanya secara dia banyak banget fans nya” sambil tertawa-tawa.
“ ok deh nanti aku bantu kamu bawa ya.” ( Faizal ) dengan nada seperti menggoda.
Anisa segera berbalik badan kepada temannya “ Ri, kamu ko gitu sih sama aku? Aku kan ngga mau dia yang bawa motor aku, nanti gimna kalo jatoh, aku kan ngga tau dia bisa bawa motor atau ngga” dengan nada bicara yang sangat kecil dan agak sedikit kesal.
“ Anisa cantik, gue itu ngga pernah liat lo ngobrol panjang kali lebar kali tinggi sama cowo, dan gue baru kali ini liat lo ngobrol panjang sama dia dan kayanya kalian udah kenal banget gitu, jangan-jangan kalian udah jadian lagi” ( Ririn )
“ ish apaan sih kamu, ngga lah udah ah jangan ledekin aku mulu inget ya jam ke 4 kita ada ujian.” Dengan nada mengancam.
“ eh nis, ujian apa kita ?”
“masa kamu lupa putri cantik, kan ujian pak sugeng guru fisika kita .” sembari senyum-senyum
“ lah emang ujian lo serius nis?”
“menurut kamu? Aku serius atau ngga ?” dengan muka yang seolah-olah serius.
“ ya udah nis, gue liat catetatan lo ya pliss nis gue takut banget kalo nilai gue jelek pelajaran dia.”
“ ya ampun buku gue ngga ada ri, gimana dong.” Dengan nada meyakinkan dan sangat menguatkan dengan ekpresi mukanya yang khawatir juga karena buku nya hilang.

Walaupun Anisa wanita yang sangat susah bersosialisasi dia mempunya teman sebangku yang luar biasa, dan Anisa paling senang jika bergurau kepadanya, dengan mengejutkan ada ujian atau semacamnya, karena Ririn sering lupa alias pelupa yang sangat akut maka dia akan mudah percaya dengan setiap omongan Anisa. Terkenal pendiam tapi sifat jahilnya Anisa tetap sajah ada ketika dia bersama Ririn.

Jam sudah menunjukan puluk 15:00 WIB sudah waktunya untuk pulang bagi anak-anak kelas 1 dan  2 SMA , kecuali yang mengikuti ektrakulikuler mereka akan bergegas berkumpul ke ruangan eskul mereka. Dan untuk kelas 3 mereka harus mengikuti pelajaran tambahan karena mereka akan menghadapi ujian nasional. Ririn pulang lebih dulu karena dia akan pulang bersama pacarnya, walaupun beda sekolah tapi mereka tetap bisa pulang bareng karena arah pulang mereka sama walaupun lebih jauh Ririn, tapi pacarnya itu setia banget, dan mereka selalu sama-sama berjuang. Suka duka hubungan mereka pasti Ririn ceritakan pada Anisa, walaupun kadang Anisa cuek dan masa bodo dengan godaan Ririn agar Anisa juga mempunya pacar sepertinya. Karena Ririn sudah pulang sekarang giliran Anisa yang belum pulang temannya yang lain sudah berpamitan.Anisa segera membereskan barang-barang yang akan dia bawa pulang dan saking banyaknya Anisa kebingungan mau di bawa pakai apa dan Faizal menawarkan untuk memasukkannya kedalam tas ranselnya dan tanpa menungu jawaban Anisa, Faizal sudah memasukan barang-barang yang masih tersisa kedalam tas nya, dan sembari bertanya kepada Anisa. 
“ nis, emangnya lo kenapa ? ko banyak banget yang ngasih bingkisan sama bunga ?”
 “ emang harus banget ya aku jawab?” dari sana Faizal tak bertanya lagi dan mereka berjalan bersama dan Faizal mulai lagi bertanya
 “nis, itu ruangan apa sih?”
 “ kamu bisa bacakan? Itu udah ada tulisannya”
 “ iya kan gue nanya nis, biar sekalian lo jelasin juga biar gue tau setiap ruangan disini emang salah ya ?”
 “ ya ngga salah sih Cuma ya lagi jalan ngga enak di liatin orang, udah ah buru nanti ibuku khawatir kalo aku belum sampe rumah.”
 “ok deh bu bos, jangan marah-marah mulu nanti cepet tua”
“ apan sih, nih kunci motornya.” “bukannya lo ngga mau gue yang bawa?”
 “ ya udah aku yang bawa”
“ et buset dah jadi cewe sensi banget, gue juga ngga tega kali lo yang bawa secara gue laki” sembari ketawa ngeledek Anisa.

Sepanjang jalan mereka tak berbincang sedikitpun dan tanpa sadar mereka telah samapai depan rumah Anisa.
“nis, lo ngga turun?”
“ eh, iya maaf ya”
“lagian di motor masih ajh keburu ngehalu, mikirin apa sih?”
“apaan sih kepo ajh deh.”
“bingkisannya gimana nih?”
“yaudah tunggu bentar ya aku masuk dulu,”
“ya udah jangan lama-lama,”
Terdengar suara ibu-ibu manggil dari dalam rumah Anisa.
“Faizal, sini nak bawa masuk aja motor nya. Sini mampir dulu.”
Tanpa nungu Anisa Faizal langsung masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu rumah Anisa.
“ lah, ko udah masuk ajah sih ?”
“ mamihmu yang nyuruh, harusnya juga kalo ada tamu itu dipersilahkan masuk bukan disuruh nunggu di luar. Dasar cewe ngga punya sopan santun ya.”
“dih, apaa sih ngga jelas banget. Mana sini barang-barang aku!”
“sabar dong, ngga usah ngegas mulu.”
Tak ada percakapan lagi dan tiba-tiba jam sudah menunjukan pukul 16:30 WIB, dan waktunya sholat ashar tinggal sebentar lagi dan mau tak mau Anisa memulai perbincangan.
“ kamu sholat di sini mau ngga ?”
“emang boleh?”
“ ya boleh lah ada tempat sholat ko di rumahku, ngomong-ngomong orangtua kamu ngga marah kamu pulang sore?”
“ tenang gue udah bilang lagi main di tetangga” sambil senyum-senyum ngga jelas.
Selesai sholat Faizal kemabali ke ruang tamu dan dia tidak melihat Anisa dia hanya melihat ibunya Anisa, dan iya pun memberanikan diri bertanya.
“ tante, maaf Anisa nya kemana?”
“ oh, dia lagi bersih-bersih kayanya, solanya dia ngga biasa kalo pulang sekolah ngga ganti baju sama  mandi”
“oh gitu ya tante, tante saya boleh ngga nanya lagi?”
“ mau tanya apa? Anisa jutek ya ?”
“ bukan gitu tan., saya ko ngerasa aneh ajh gitu ko tadi Nisa, eh maaf maksud saya Anisa banyak banget membawa bingkisan, bunga dan lainnya, memangnya dia kenapa tante?”
“ oh itu, kemarin dia pingsan pas upacara.”
“ dia pingsan? Ko bisa tante? Dia ada penyakitkah atau ada riwayat sakit sebelumnya?”
“ Aduh kamu ini berlebihan sekali, dia ngga sakit apa-apa. Cuma pas hari senin dia lupa kalo harus berangkat pagi sekali karena hari senin , jadi kalo hari senin dia harus bernagkat lebih awal dari hari biasanya. Tante juga lupa ngga ingetin dia, eh jam nya udah lewat beberapa menit jadi dia bawa bekel ke sekolah buat sarapan, tapi dia lupa juga jadi ya gitu, pisangsan jadinya.”
“ oh gth ya tante, kayanya Anisa banyak banget temannya.”
“ ngga juga dia mah susah berteman, dia mah jutek orangnya, nih temannya yang pernah ke sini Cuma kamu sama temen sebangkunya tuh siapa ya namanya tante lupa.”
“ masa sih tante, tapi itu bingkisan sama bunga nya ?”
“ itu dari teman-temanya yang suka sama Anisa, emang kamu ngga suka sama Anisa?” dengan nada sedikit meledek ke Faizal.
“ mmmm, ngga tante kita kan teman sekelas dan tetangga rumah juga. Oh iya  tante saya mohon pamit ya. Takutnya orang tua saya khawatir karena belum sampai juga.”
“ ya sudah hati-hati ya. Salam ke orangtua kamu ya”
“ iya tante, saya pamit ya tante.” (sembari mencium tangan ibunya Anisa)
Tak selang beberapa lama setelah Faizal pulang Anisa keluar dari kamarnya, dan menegur ibunya.
“ bu, Faizal kemana?”
“ dia pulang lah nis, masa iya nginep disni.”
“iya ya bu, bu bantuin aku dong.”
“bantu apa sayangnya ibu?”
“ ibu ini bunga sama bingkisannya kan banyak banget besok ibu bawa ya ke tempat ibu ngajar les plisss.” ( sembari memohon mohon)
“ iya iya, nanti ibu bawa, kamu sih kebanyakan fans nya tapi sayang ngga punya pacar.”
“ apa sih bu, udah ah aku mau istirahat dulu. Oh iya ibu masak apa nanti malam?”
“ ibu masak sayur sop, ada kentang kering, ada tahu tempe, ada samabal kesukaan kamu sama kerupuk udang.”
“ asyik , makan banyak malam ini. Dan ayah pulang lebih awal.”
“ kamu tau dari siapa?”
“ ayah udah bilang tadi pagi, hehehehe.”
“ ko ibu ngga di kasih tahu?”
“ abisnya ibu mah ngomel mulu kalo ayah pulang cepet, orang mah kalo suaminya telat pulang diomelin”
“ nis, kamu ini ada-ada ajh.” (sambil mencium kening anak kesayangannya)
.
.
.
Bersambung 😊😊😊
Tunggu kelanjutannya ya teman-teman ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LUKAKU

Andai saja aku bisa memutar waktu, aku tidak ingin terlahir ke dunia ini. menjadi anak pertama sekaligus kaka dari kedua adikku adalah hal y...